Selasa, 19 April 2011

Satu- satunya orang yang mengabadikan foto proklamasi kemerdekaan RI

                                                            Frans Soemarto Mendoer

Fotografi memang bukan hanya menjadi saksi sejarah, tapi juga menjadi bukti sejarah hidup manusia dan peristiwa-peristiwa yang melingkupinya. Dengan keberadaan foto, banyak orang bisa diingatkan dan disadarkan tentang suatu hal. Frans Soemarto Mendoer sangat memahami hal tersebut. Karena itulah, setelah mendapat kabar dari seorang sumber di harian Jepang Asia Raya bahwa akan ada kejadian penting di rumah kediaman Soekarno, Frans langsung bergerak menuju rumah bernomor 56 di Jalan Pegangsaan Timur itu sambil membawa kamera Leica-nya.

Dan benar, pagi itu, Jumat, 17 Agustus 1945, sebuah peristiwa penting berlangsung di sana: pembacaan teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia oleh Soekarno. Saat itu Frans hanya memiliki sisa tiga lembar plat film. Jadi dari peristiwa bersejarah itu, ia hanya bisa mengabadikan tiga adegan. Yang pertama, adegan Soekarno membacakan teks proklamasi. Yang kedua, adegan pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan oleh Latief Hendraningrat, salah seorang anggota PETA.


Dan yang ketiga, suasana ramainya para pemuda yang turut menyaksikan pengibaran bendera. Setelah menyelesaikan tugas jurnalisnya itu, Frans langsung bergegas meninggalkan rumah kediaman Soekarno karena menyadari bahwa tentara Jepang tengah memburunya. Frans menjadi satu-satunya orang yang mengabadikan momen sakral itu karena Alex Alexius Impurung Mendoer, kakak kandungnya yang juga sempat memotret prosesi bersejarah tersebut, harus merelakan kameranya dirampas oleh tentara Jepang.

Dan sewaktu tentara Jepang menemui Frans untuk meminta negatif foto Soekarno yang sedang membacakan teks proklamasi, Frans mengaku film negatif itu sudah diambil oleh Barisan Pelopor. Padahal negatif foto peristiwa yang sangat penting itu ia sembunyikan dengan cara menguburnya di tanah, dekat sebuah pohon di halaman belakang kantor harian Asia Raya. Kalau saja saat itu negatif film tersebut dirampas tentara Jepang, maka mungkin generasi sekarang dan generasi yang akan datang tidak akan tahu seperti apa peristiwa sakral tersebut.


Bahkan, mengenai kehadiran Frans di rumah Soekarno pada waktu itu, wartawan senior Alwi Shahab menulis “Andaikata tidak ada Frans Mendoer, maka kita tidak akan punya satu foto dokumentasi pun dari peristiwa proklamasi kemerdekaan…” Tulisan itu dimuat di harian Republika edisi Minggu, 14 Agustus 2005, tiga hari menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-60. Pencucian tiga buah foto bersejarah itu juga tidaklah mudah karena dihalang-halangi pihak Jepang.

Frans bersama Alex terpaksa secara diam-diam harus mengendap, memanjat pohon pada malam hari, dan melompati pagar di samping kantor Domei (sekarang kantor berita ANTARA) untuk bisa sampai ke sebuah lab foto guna mencetak foto-foto tersebut. Padahal, bila dua bersaudara itu tertangkap oleh tentara Jepang, mereka akan dipenjara, bahkan dihukum mati. Foto pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu pertama kali dimuat di harian Merdeka pada tanggal 20 Februari 1946, lebih dari setengah tahun setelah pembuatannya.

Film negatif catatan visual itu sekarang sudah tak dapat ditemukan lagi. Ada dugaan bahwa negatif film itu ikut hancur bersama semua dokumentasi milik kantor berita Antara yang dibakar pada peristiwa di tahun 1965. Waktu itu, sepasukan tentara mengambil seluruh koleksi negatif film dan hasil cetak foto yang dimiliki Antara lalu membakarnya.

Sumpah Pemuda


Pertama          :    Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengakoe Bertoempah Darah  yang  Satoe Tanah Indonesia.
Kedua            :    Kami Poetra dan Poetri Indonesia Menjoenjoeng Bahasa Persatoean Bahasa Indonesia
Ketiga            :    Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengakoe Berbangsa Yang Satoe Bangsa Indonesia.

Mengapa ada Sumpah Pemuda ?
Dahulu negara kita dijajah Belanda dan Jepang. Rakyat Indonesia waktu itu tidak bebas. Tidak semua orang Indonesia boleh sekolah. Usaha yang kita lakukan harus seizin penjajah. Kekayaan yang kita miliki sering dirampas paksa oleh penjajah. Rakyat Indonesia dipaksa bekerja untuk kepentingan penjajah dan tidak diberi upah.
Tidak sedikit rakyat Indonesia yang meninggal karena kekejaman penjajah. Sebagian kecil dari rakyat Indonesia ada yang berani melawan penjajah. Namun, penjajah lebih kuat dan memiliki senjata.
Rakyat Indonesia berusaha bersatu melawan penjajah. Pemuda-pemuda di daerah tertentu membentuk perkumpulan untuk menentang penjajah. Perkumpulan tersebut sering disebut sebagai organisasi pemuda. Oraganisasi pemuda tersebut membawa nama daerah asalnya.

Beberapa organisasi daerah yang dibentuk adalah sebagai berikut.
1.      Tri Karo Darmo. Awalnya Tri Karo Darmo adalah perkumpulan anak-anak pelajar di Jakarta yang berasal dari Jawa dan Madura.
2.      Jong Sumatranen Bond. Jong Sumateranen Bond didirikan oleh para pemuda yang berasal dari Sumatera pada tanggal 9 Desember 1917.
3.      Jong Minahasa. Pemuda Minahasa juga membentuk organisasi pemuda. Namanya, Jong Minahasa. Organisasi ini didirikan pada tahun 1918 di Jakarta.
4.      Jong Celebes. Jong Celebes merupakan nama lain dari Pulau Sulawesi. Jadi Jong Celebes adalah perkumpulan pemuda Sulawesi.

Mereka menginginkan organisasi pemuda yang besar sehingga memiliki kekuatan yang besar pula. Untuk mencapai keinginan tersebut, pada tanggal 30 April sampai dengan tanggal 2 Mei 1926 di Jakarta diadakan rapat besar. Rapat tersebut dinamakan “Kerapatan Besar Pemuda-Pemuda Indonesia”. Selanjutnya rapat ini dicatat sebagai Kongres Pemuda Indonesia I yang besifat nasional.   

Manfaat Sumpah Pemuda itu ?
Pada bulan Juni 1928 mereka membentuk sebuah panitia. Ketuanya Sugondo Joyopuspito. Tugasnya menyiapkan Kongres Pemuda II. Sugondo Joyopuspito dibantu oleh Joko Marsaid alias Tirtodiningrat, Mohammad Yamin, dan Amir Syarifuddin.
Kongres Pemuda II dihadiri oleh lebih kurang 750  orang utusan dari berbagai organisasi pemuda. Keputusan yang diambil dari Kongres Pemuda II adalah ikrar “Sumpah Pemuda”.
Manfaat Sumpah Pemuda.
Bangsa kita terdiri dari banyak suku bangsa. Banyak bahasa daerah. Banyak adat istiadat. Jika tidak bersatu, tidak memiliki kekuatan. Alat untuk menyatukan adalah Negara yang sama, bangsa yang sama, dan bahasa yang sama, yaitu Indonesia. Jika kita tidak bersatu kekuatan kita akan besar. Dengan begitu, terasa ringan jika menghadapi beban. Gambar berikut menunjukkan bahwa jika dikerjakan bersama terasa lebih ringan.

Gadget Layar Sentuh Rentan Tularkan Penyakit



Perangkat layar sentuh yang sedang ngetren saat ini ternyata rentan jadi media penularan penyakit. Apalagi jika sang pemilik suka meminjam-minjamkannya pada orang lain.

“Jika Anda berbagi perangkat ini, berarti Anda juga berbagi penyakit seperti influenza dengan orang lain yang juga memegangnya,” demikian diklaim Timothy Julian, mahasiswa doktoral di Universitas Stanford, Amerika Serikat.

Julian dan beberapa rekan melakukan penelitian terhadap transmisi virus yang dipublikasikan di Journal of Applied Microbiology. Mereka menyimpulkan, bidang layar sentuh di gadget mudah menjadi sarang virus dan menularkan penyakit.

“Jika Anda meletakkan virus di permukaan iPhone, sekitar 30 persen di antaranya akan terambil di jari Anda,” jelas Julian yang detikINET kutip dari TheRegister, Senin (18/10/2010). Nah, dari jari inilah virus bisa masuk ke mata, mulut atau hidung penggunanya.

Hal ini cukup berisiko mengingat gadget sudah jadi ‘mainan’ sehari-hari. Tentu bukan hanya iPhone saja, gadget layar sentuh lain seperti Motorola Droid, iPad BlackBerry Torch atau Samsung Galaxy Tab turut rentan terpapar virus.

Penelitian lain oleh majalah “Which?” juga menyimpulkan ponsel kerap jadi ladang bakteri. Jadi sebaiknya, jangan meminjam-minjamkan perangkat berlayar sentuh atau berisiko ketularan virus.

Jadi tips jika anda menggunakan ponsel layar sentuh agar tidak terkena kuman penyakit atau sejenisnya yaitu :
1. guna gadget layar sentuh selalu dengan menggunakan stylus pen yang telah disediakan, tidak dengan tangan telanjang .
2. jika ada rekan yang mau meminjam ponsel layar sentuh kita , juga minta dia gunakan stylus pen .