Menurut sebuah studi AS, jumlah puing yang mengorbit bumi
telah mencapai titik yang membahayakan, Risiko tabrakan yang mengancam astronot
dan satelit pun meningkat.
“Setidaknya ada
jutaan serpihan kecil disana, karena ribuan satelit telah diluncurkan. Ini
tergantung dari mana kita melihatnya, jika dihitung sampai partikel yang sangat
kecil, jumlahnya amat sangat banyak, karena banyaknya obyek yang kita luncurkan
selama 50 tahun. Setiap kali kita meluncurkan sesuatu ke angkasa, jumlah sampah
pasti meningkat karenanya.”
Menurut Dewan Peneliti Nasional, jumlah puing angkasa yang
dilacak Jaringan Pengawas Antariksa AS dari Desember 2006 sampai Juli 2011
telah melonjak. Hampir 20 persen dikatakan berasal dari sisa penghancuran
satelit China FENGYUN 1-C.
“Daya rusaknya sama
seperti sebuah peluru. Jika lebih besar lagi, puing ini mirip peluru yang
besar, dengan daya rusak yang sangat tinggi. Ini adalah masalah serius.
Puing-puing luar angkasa ini jumlahnya sangat banyak dan kita tidak tahu persis
lokasinya. Sebaiknya kita pikirkan bagaimana cara membuangnya, dan pikirkan
cara untuk mencegah penambahannya.”
Puing luar angkasa ini merupakan
ancaman bagi sekitar 1.000 satelit komersial, militer dan sipil, yang mengorbit
bumi.
NASA pun perlu memikirkan cara untuk mengurangi bahaya dari
bekas badan roket, satelit yang telah terbuang dan ribuan sampah luar angkasa
lainnya.
Solusi yang memungkinkan diantaranya adalah jaring magnetik
sampai sapu laser, yang akan menyapu puing-puing ini menuju atmosfer bumi.
“Sebuah satelit kecil
bisa bertahan di sana sampai 100 tahun, tapi dengan ini kita bisa
membersihkannya dalam setahun sampai 5 tahun.”
Para ahli berkata solusi terbaik adalah dengan membatasi
puing-puing dari titik asalnya, agar puing dibawa kembali ke bumi dan tidak
mengambang selama berpuluh-puluh tahun.
[erabaru.net]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar