Bisbul (Diospyros blancoi A. DC) dikenal juga sebgai Velvet Apple (Inggris) atau Buah Mentega. Ia merupakan buah yang awalnya hidup liar di hutan-hutan Filipina, namun kini telah menyebar di berbagai negeri tropis, termasuk Indonesia, terutama di Bogor, Jawa Barat. Bentuknya bulat gepeng, dengan besar kira-kira 5-12 cm x 8-10 cm dan berbulu halus seperti beledru. Buah ini termasuk dalam keluarga eboni (suku Ebenaceae) dan berkerabat dengan buah kesemek dan kayu hitam. Tak heran jika di negeri asalnya ia dipanggil Buah Mabolo atau Buah Berbulu.
Buah bisbul berwarna agak unik. Awalnya cokelat kemerahan lalu berubah menjadi merah terang dan terakhir menjadi agak kusam jika sudah matang. Sedangkan daging buahnya sendiri berwarna keputihan, kering, agak keras, dan padat. Rasanya manis agak sepat dan berbaus keras, hampir menyerupai bau keju dan durian. Setiap butir buah mengandung hingga 10 biji butir yang berbentuk baji dan berukuran hingga 4 x 2.5 x 1.5 cm. Buah bisbul umumnya dimakan dalam keadaan segar jika sudah matang. Daging buahnya juga dapat diris-iris dan dicampur dengan buah-buahan lain untuk dijadikan rujak.
Pohon bisbul memiliki tampilan yang bervariasi, mulai dari bentuk dan bulu daun serta bentuk dan rasa buah. Pohonna dapat mencapai tinggi 30 meter, berbatang lurus dengan pepagan berwarna kehitaman dengan diameter hingga 50 cm atau lebih di pangkal batang. Kayunya licin dan tahan lama, berwarna hitam dan banyak dimanfaatkan di Filipina untuk pembuatan kerajinan tangan. Sedangkan daunnya berwarna hijau tua mengkilap di bagian atas dan bagian bawahnya berbulu halus keperakan.
Setiap 100 gram buah bisbul mengandung 2,8 gram protein, 0,2 gram lemak, 11,8 gram karbohidrat, 1,8 gram serat, 46 mg kalsium, 18 mg fosfor, 0,6 mg zat besi, vitamin A, vitamin C, tiamin, roblavin, dan energi. Dengan kandungan seratnya yang tinggi, maka bisbul bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki saluran pencernaan.
Buah bisbul berwarna agak unik. Awalnya cokelat kemerahan lalu berubah menjadi merah terang dan terakhir menjadi agak kusam jika sudah matang. Sedangkan daging buahnya sendiri berwarna keputihan, kering, agak keras, dan padat. Rasanya manis agak sepat dan berbaus keras, hampir menyerupai bau keju dan durian. Setiap butir buah mengandung hingga 10 biji butir yang berbentuk baji dan berukuran hingga 4 x 2.5 x 1.5 cm. Buah bisbul umumnya dimakan dalam keadaan segar jika sudah matang. Daging buahnya juga dapat diris-iris dan dicampur dengan buah-buahan lain untuk dijadikan rujak.
Pohon bisbul memiliki tampilan yang bervariasi, mulai dari bentuk dan bulu daun serta bentuk dan rasa buah. Pohonna dapat mencapai tinggi 30 meter, berbatang lurus dengan pepagan berwarna kehitaman dengan diameter hingga 50 cm atau lebih di pangkal batang. Kayunya licin dan tahan lama, berwarna hitam dan banyak dimanfaatkan di Filipina untuk pembuatan kerajinan tangan. Sedangkan daunnya berwarna hijau tua mengkilap di bagian atas dan bagian bawahnya berbulu halus keperakan.
Setiap 100 gram buah bisbul mengandung 2,8 gram protein, 0,2 gram lemak, 11,8 gram karbohidrat, 1,8 gram serat, 46 mg kalsium, 18 mg fosfor, 0,6 mg zat besi, vitamin A, vitamin C, tiamin, roblavin, dan energi. Dengan kandungan seratnya yang tinggi, maka bisbul bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki saluran pencernaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar