Selasa, 08 Februari 2011

Jus Jeruk Sebabkan Asam Urat?


 

Tiap pagi minum jus jeruk? Juga suka minum minuman bersoda? Ada baiknya mulai berhati-hati dan mengukur jumlah yang diminum. Karena salah-salah bukan jadi sehat tetapi penyakit justru yang datang.

 

Dalam sehari, berapa kali meminum soda ataupun jus jeruk? Kalau lebih dari dua kali dalam sehari, ada baiknya mulailah berhati-hati. Karena berdasarkan studi yang dilakukan di Amerika kandungan fruktosa dalam minuman soda dan juga jus jeruk dapat meningkatkan resiko terkena asam urat pada wanita di usia diatas 40 tahun hingga usia lanjut.

Gout atau asam urat adalah salah satu penyakit sendi yang disebabkan terlalu banyak uric acid dalam darah dan mengkristal di sekitar sendi. Asam urat sangat jarang terjadi pada wanita, minuman sejenis ini bisa saja menjadi penyebab kemungkinan meningkatnya kadar asam dalam darah. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada The Journal of the American Medical Association akhir tahun lalu.

 

 

Menurut beberapa peneliti di Mayo Clinic, selain jamur, asparagus, dan hati, ternyata fruktosa juga bisa menyebabkan kadar asam urat dalam darah meningkat. Studi yang baru-baru ini dilakukan kepada 78.906 wanita yang memiliki kondisi darah normal selama 22 tahun (1984-2006), ternyata 778 diantaranya terkena asam urat.

 

Wanita yang minum satu gelas minuman bersoda per hari 1,74 kali lebih besar terkena encok dibanding mereka yang minum kurang dari satu gelas per bulan. Mereka yang minum dua atau lebih porsi per hari adalah 2,4 kali lebih mungkin terserang encok.

"Minum dua kali atau lebih minuman bersoda per hari menyebabkan bertambahnya 68 kasus gout per 100.000 wanita per tahun, dibandingkan dengan yang minum kurang dari satu porsi soda per bulan," papar para peneliti.

 

 

Minum jus jeruk juga meningkatkan risikonya. Wanita yang minum satu porsi jus jeruk per hari 1,41 kali lebih mungkin terkena encok sedangkan yang meminum dua gelas bahkan lebih terkena resiko 2,4 kali lebih banyak.

 

Tingginya asam urat bisa terjadi karena perubahan gaya hidup dan juga pola makan yang berantakan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Dr Hyon K. Choi dari Boston University School of Medicine. Choi menyarankan untuk mengurangi asupan fruktosa, apalagi untuk wanita yang telah mengalami menopause.

 

sumber : www.detikfood.com antoys healt

1 komentar: